Selasa, 29 Maret 2016

cerpen (misteri batik parang rusak)



MISTERI BATIK PARANG RUSAK
Pagi ini, sepertinya matahari sangat antusias ikut serta memberikan semangat pada mahasiswa universitas cakrawala, hari ini mereka akan melaksanakan tugas akhir mereka yaitu KKN, dan ditempatkan di desa Bangunrejo yaitu desa terpencil di sebuah lereng gunung  yang masih kental dengan kepercayaan mitosnya.
“mari kita berkenalan denga warga di desa sini” ucap kepala desa Bangun rejo, pak sunardi.
“baik pak, mari” jawab fahmi, ketua kelompok KKN universitas cakrawala.
Siang itu, semua mahasiswa KKN, saling berkenalan dan mulai berinteraksi dengan warga sekitar, dan esok hari mereka akan memulai agenda kegiatan mereka dengan membersihkan lingkungan sekitar desa Bangunrejo.
“baik, nak fahim, kamu bagi anggotamu untuk menyebar dan membersihkan lingkungan di tempat-tempat yang sudah saya arahkan tadi” ucap pak sunardi
“baik, pak” jawab fahmi
Fahmi baru akan beranjak dari tempat berdirinya untuk mengkondisikan teman-temannya, tapi pak sunardi memanggilnya,
“nak fahmi...!”
“iya ada apa pak ?”
“kemarin saya lupa memberitahu kalian, bahwa selama ada di desa ini ada 1 pantangan yang harus benar-benar kalian jauhi”
“apa pantangan itu pak ?”
“kalian tidak boleh memakai atau mempunyai barang apapun yang bercorak batik parang rusak, apapun itu bentuknya, itu sudah menjadi kepercayaan masyarakat kami, bahwa batik parang itu mempunyai simbol mistis”
“oo kalau begitu saya akan beritahu teman-teman saya nanti pak”
“benar lho nak fahmi, ini bukan main-main, karena saya juga tidak ingin terjadi apapun dengan kalian”
“iya pak, nanti akan saya sampaikan pada teman-teman”
Kemudian fahmi dan semua mahasiswa melakukan kegiatan yang telah mereka kerjakan dengan penuh antusias. hingga tak terasa matahari pun sudah akan kembali ke peraduannya. Semua mahasiswa kembali ke rumah yang sudah disiapkan pak sunardi untuk tempat tinggal mereka. Kemudian fahmi ingat akan pesan pak sunardi tadi siang,
“maaf mengganggu waktu istirahat kalian teman-teman, ada sedikit info penting dari pak sunardi”
“ouw, iya silahkan mi” saut neneng antusias.
“baik, teman-teman dengarkan baik-baik, ini amanah dari pak sunardi dan harus benar-benar kalian perhatikan”
kemudian fahmi menjelaskan semuanya pada teman-temannya, dan mereka pun memperhatikan dengan seksama penjelasan fahmi.
Keesokan harinya,para mahasiswa itu akan melakukan agenda kegiatan yang sudah mereka jadwalkan yaitu senam bersama warga desa Bangunrejo. Sofyan dan syarif yang sedang berjalan menuju lokasi senam, melihat seorang nenek yang membawa bakul  terlihat kesusahan  membawa barang-barangnya, dengan sigap kedua kawan dekat itu menghampiri nenek itu.
“maaf nek, kalau boleh, biarkan tas itu kami bawakan, sepertinya nenek terlihat kerepotan membawanya” ucap sofyan
“benar nek, nenek juga terlihat capek” sambung syarif
“nggak usah,,nggak usah, kalian malah mengganggu aku saja, sudah pergi sana” jawab nenek itu ketus.
Syarif dan sofyan kaget mendengar jawaban itu, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak jadi membantu nenek itu.
“dasar nenek-nenek, mau dibantuin gak terima kasih malah dimarahin”
“husst,, udah rif, kok kamu malah ngebuly nenek itu sih,kamu liat nggak tadi apa yang ada di bakul nenek itu ?”
“mana aku tahu, nggak sempet liat aku, udah lah nggak usah ngurusin dia lagi, bukan urusan kita juga”
“ini bukan masalah urusan kita atau bukan rif, tapi masalahnya yang ada di bakul tadi itu batik”
“halaaah,, kirain ada apa yan yan kamu tu, ngagetin aku aja, terus kenapa kalau batik ?”
“bentar lah rif, kalau orang ngomong tu jangan dipotong napa, masalahnya bukan sembarang batik, tapi batik dengan coraknya parang rusak, kamu masih ingetkan kata fahmi kemarin tentang mitos batik parang rusak di desa ini”
“haaah,, batik parang rusak ? iya masih inget aku, terus siapa nenek-nenek itu, apa yang dia lakukan dengan batik parang rusak itu,, bukankah itu pantangan terbesar desa ini ?”
“aku juga tidak tau, rif, gimana kalau kita bilang saja sama pak sunardi ?”
“ia ide bagus itu”
Kemudian 2 orang itu langsung menuju kantor kepala desa Bangunrejo, dan ternyata nenek-nenek yang mereka temui tadi sudah berada disana. Sedang menawarkan gula jawa pada pak sunardi dan pegawai kelurahan lain.
“loohh,, nak syarif, nak sofyan, silakan masuk, mari ! ada perlu apa ?”
Sontak kedua mahasiswa itu kaget melihat nenek itu berada disana dengan wajah ketusnya
“pak, bisa kita bicara sebentar di dalam”
“ouw, iya nggak pa-pa,sebentar ya saya bayar gula jawa ini dulu, pesenan istri saya, apa kalian mau beli juga”
“ouw ndak pak, kami tidak terlalu suka gula jawa” jelas sofyan
“baiklah, tunggu sebentar ya”
tak lama kemudian, pak sunardi mengajak sofyan dan sunardi masuk, dan 2 mahasiswa itu menjelaskan apa yang telah terjadi.
“ah nggak mungkin, itu langganan saya kok, setiap hari nenek itu jualan gula jawa keliling desa ini”
“tapi, saya benar-benar melihat dengan mata kepala saya sendiri dengan jelas pak”
“nggak mungkin nak, saya sudah tau siapa nenek itu, dan warga sini memegang erat pantangan itu”  
“baiklah kalau begitu, mending bapak liat sendiri apa yang ada di dalam bakul itu”
Mereka langsung keluar dan menemui nenek itu,dia masih melayani pembeli.
“maaf ya nek,, maaaaf sekali, boleh nenek membuka bakul nenek itu” pinta pak sunardi
“bakul saya, ada apa ? ini juga gula jawa, ini !” nenek itu membuka bakulnya, dan memang benar yang ada didalam bakul itu memang gula jawa bukan kain batik seperti yang dilihat sofyan. Sontak sofyan kaget.
“ouw,, iya tidak ada apa-apa nek, Cuma ingin liat gula jawanya masih banyak tidak”
“ouw kirain ada apa ?, yaaah masih banyak ini, saya harus keliling lagi kalau begitu saya pamit dulu”
“ouw iya nek”
Pak sunardi hanya diam dan menghadapkan wajahnya ke2 mahasisiwa tadi dengan mengangkat kedua bahunya.
 “tapi pak..”
“sudahlah nak mungkin kamu salah liat, toh syarif juga tidak melihat ada batik itu kan ?”
“karena syarif memang tidak melihat ke dalam bakul nenek itu pak”
“sudahlah nak, mending kalian pulang, mungkin kalian lelah”
Akhirnya mereka pulang dengan sofyaan yang masiih terlihat bingung.
 “tapi benar juga kata pak sunardi fan, mungkin kamu salah liat”
“aah,, kamu sama aja rif, aku berani bersumpah bahwa yang dibakulnya itu benar-benar batik parang rusak”
Tak terasa 1 bulan sudah mahasiswa universitas cakrawala ini melakukan KKN di desa Bangunrejo. Malam nanti akan diadakan syukuran bersama warga desa atas selesainya KKN mereka.
Para mahasiswa menuju ke lokasi tasyakuran itu. Acara tasyakuran itu berlangsung tenang dan kondusif. Namun tiba-tiba, malam itu terasa mencekam, hujan turun dengan derasnya disertai petir dan angin kencang, padahal saat acara dimulai tadi langit terlihat cerah-cerah saja, tak lama kemudian listrik padam. Suasana menjadi gaduh sedangkan panitia berusaha mengkondisikan acara. Namun di tengah-tengah ributnya hadirin, tibaa-tiba kilat dengan cepat dan kerasnya menyambar seseorang. Sontak para hadirin kaget dan terkejut, mereka langsung bubar, pergi meninggalkan acara.
“ya ampun,, sofyaaaaaann,,”
“sofyaaaaan”
Semua tercengang dengan apa yang barusan terjadi, petir itu dengan cepat menyambar sofyan yang duduk disamping tiang. Seketika itu pula sofyan tak sadarkan diri, karena petir yang begitu keras tiba-tiba menyambarnya.Dan nyaris teman disampingnya yaitu syarif terkena sambaran petir itu. Tanpa pikir panjang warga desa dan mahasiswa lain langsung membawa sofyan pergi ke puskesmas. Namun sungguh naas nasib yang menimpa mahasiswa itu karena nyawanya tak bisa diselamatkan lagi. ini membuat semua warga juga para mahasiswa tercengang penuh ketakutan dan keheranan.
 “berarti apa yang dikatakan sofyan tentang batik dan nenek itu benar pak” jelas syarif kepada pak sunardi dengan wajah yang masih terlihat sedih.
“apa maksud kamu ?”
“jadi, semenjak kejadian itu sofyan merasa tidak ada yang percaya dengan apa yang dia lihat, karena saat itu saya pun menjadi tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, mungkin sofyan salah lihat, bahkan teman-teman mahasiswa lain juga tidak ada yang percaya dengan apa yang dilihat sofyan, hingga kemarin malam sofyan ingin membuktikan sendiri, kesakralan batik parang rusak itu, dia membawa selembar batik parang rusak itu disakunya, dia ingin melihat apa yang akan terjadi,”
“sebentar, lalu darimana dia dapatkan batik parang rusak itu, sedangkan di desa ini memiliki batik parang rusak merupakan sebuah pantangan”
“dia mendapatkan dari nenek penjual gula  jawa itu pak”
“looooohh,, jadi memang benar apa yang dikatakan sofyan kalau dia melihat batik parang rusak di bakul nenek itu”
 “benar pak, sofyan sudah mengira ada sesuatu yang aneh dengan nenek itu, kemudian dia mengajak saya ke rumah nenek itu, dan mengambil batik itu tanpa sepengetahuan nenek itu, semenjak itu saya baru percaya dengan sofyan, dan semenjak dia memiliki batik parang rusak itu sifatnya berubah, dia menjadi bukan sofyan yang saya kenal, dia seperti ingin menang sendiri dalam hal apapun dan puncak-puncaknya dia memutuskan melakukan hal bodoh kemarin malam, saya sudah mencegahnya, tapi dia keras kepala dan tetap melakukannya”
Di tengah-tengah obrolan syarif dan pak sunardi, tiba-tiba muncul seorang wanita muda berparas cantik menghampiri mereka.
“haha,,, akhirnya aku berhasil mendapatkan tumbal itu”
“hei, siapa kau ?dan apa maksud yang kau katakan barusan ?” kata sofyan dengan agak kaget
 “aku adalah nenek tua penjual gula jawa itu, selama bertahun-tahun aku mencari pemuda yang akan aku jadikan tumbal, agar aku tetap awet muda, dan sekarang aku telah mendapatkannya, aku lah selama ini yang membuat mitos tentang batik parang rusak itu, dan kalian semua telah mempercayainya, haha,,,aku ingin mecari siapa seorang pemberani yang bisa melanggar pantangan itu, karena tumbal yang aku cari haruslah seorang yang berjiwa pemberani  dan aku memang mempunyai banyak batik parang rusak di rumah, karena batik parang rusak yang aku miliki mempunyai kekuatan yang bisa menjadikan sesorang yang melihatnya mempunyai rasa egois yang tinggi. tapi selama ini, warga disini tidak ada yang mengetahuinya, baru anak muda itu yang melihat secara kasat mata batik milikku. Dan dia telah menjadi tumbalku sekarang, dan akan kucari lagi tumbal-tumbal berikutnya,,haha”
Nenek itu tiba-tiba saja menghilang dengan sekejap, melihat hal itu syarif dan pak sunardi hanya bisa diam dan tercengang. Semenjak kejadian itu, nenek itu hilang secara misterius.mitos tentang batik parang rusak itu telah hilang, masyarakat sudah tidak mempercayai adanya mitos itu, ternyata itu hanya rekaan nenek itu untuk mencari tumbal. Dan Sekarang yang mereka khawatirkan bukan lagi batik parang rusak lagi tapi nenek itu, mereka takut kalau-kalau nenek itu kembali ke desa itu dan membuat ulah lagi. Karena dia pasti akan melakukan apapun agar tetap hidup kekal abadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar